it's really blue, when the victims' family of the Lion Air TJ 610 accident loose their family passed away peacefully with flowers and tears in Karawang sea, West Java, on Tuesday (6/11/2018)
Kamis, 08 November 2018
Selasa, 23 Oktober 2018
Battle Los Angeles
We still like playing like we were child. We ever played marble, swimming and so on.
Now, we are grown old but it's still like we just change our toys or games.
Some of us are playing gun, and some others are playing about trading and chess.
Se work like we played before, don't be stressful, but we have to take it fun.
Jumat, 19 Oktober 2018
Be Careful
Still be careful because only two selection, secure and threat, if not to go to heaven, you must be in hell. So does the happiness, if you lose it. you will suffer.
That is the choice of life
Selasa, 16 Oktober 2018
Pojok Tak Menarik
Hancurkan abu roko itu,
Bunuh semut hitam yang enggan berjalan itu,
Usap debu yang kotor jendela,
Tiup lilin yang masih tetap menyala dibawah lighting,
Hanguskan, itu mengganggu.
Bersihkan, biar tak ada lagi kepala yang berikat sehelai kain bertuliskan "Tolak Impor Gula".
Jumat, 12 Oktober 2018
Irama Nyanyian Alam
Selalu indah memaknai setiap untaian nyanyaian alam yang begitu memesona. Saat fajar tiba dibarengi dengan pekikan ayam jantan menjadi tanda dimemulainya keriuhan. Mengiringi sunrise yang masih terlihat ngantuk muncul, burung kutilang liar bernyanyi saling sahut menyahut diantara embun yang menempel ke daun dan batang semak belukar.
Kacan panjang, cabai, tomat daun singkong yang masih begitu segar antri dipetik di kebun belakang rumah. Suara guyuran air terpecah menyentuh semen kamar mandi mengiringi bumbungan asap dapur rumah tangga untuk menyiapkan sarapan.
Bercak sepatu memenuhi jalan tanah yang masih becek karena siraman hujan sedang tadi malam, menjadi tanda kepergian anak-anak dengan seragam sekolah menuntut ilmu.
Aroma kopi panas dan teh hangat di gelas kaca yang begitu nikmat mengawali aktivitas orang tua sebelum keberangakatan ke tempat kerja.
Tetesan keringat suci membasahi tubuh menjadi saksi kunci keberlangsungan hidup setiap orang yang masih menginjak tanah dan ingin berkembang biak.
Matahari tepat diatas kepala yang membuat benda tak berbayang mengajak tubuh berkeringan untuk sejenak istirahat meregangkan otot yang begitu letih. Nasi, sayur dan lauk yang dibuat dengan kasih sayang tangan lembut menjadi energi baru hingga sore menjemput.
Hembusan angin sore menghantarkan kapas terbang kearah peristirahatan terakhir yang tak ada duanya. Harum bunga mawar memberikan ketenangan dalam persitirahatan sejenak pada kucing malas yang tak pernah kembali berburu tikus.
Sunset indah terlihat lelah mengahantarkan ayam kembali ke kandang menguris kelelawar yang tidur seharian. Keramaian lalat disiang terik tergantikan oleh nyamuk yang siap menghisap setiap darah pemilik yang tak sadar.
Galapnya malam mangajak para burung hantu begandang menjaga setiap pergerakan mangsa yang tak puas atas apa yang didapatnya.
Dinginnya angin malam menuntun ikan di dasar samudra tak tidur semalaman menghitung setiap bintang yang menghiasi langit yang terlihat seperti kunang-kunang.
Tetesan mata air itu terus menerus terulang tak pernah berhenti sampai kini 26 tahun. Hingga pada saat waktunya mengering dan habis digantikan oleh sumber mata air yang baru nan jernih.
Selasa, 09 Oktober 2018
Langgar Hukum, Bremmmm Jalan Lenggang
Hari ini aku berangkat kerja seperti biasanya. Keberangkatanku hari ini ada kejadian menarik. Saat melintasi perempatan di jalan Radio Dalam Jakarta Selatan aku berhenti sejenak, karena lampu jalan berwarna merah. Jarakku dengan rambu lampu jalan agak jauh. Tak lama kemudian lampu dari arahku Mall Pondok Indah arah Blok M berganti, sebentar menguning dan berganti menjadi hijau.
Kendaraan yang di dekat lampu jalan tertib berjalan mengikuti perintah hukum jalan yang terejawentahkan pada tanda lampu jalan. Setelah beberapa kendaraan di depanku berjalan, tiba-tiba secara mendadak terlihat kopaja dari arah yang berlawanan berjalan kedepan membelah kendaraan dari arahku yang sedang melintas. Sontak orang-orang yang ada di depanku membunyikan kelakson keras-kesar, ada beberapa orang yang bahkan meneriakinya hingga memakinya.
Aku seketika rem menghentikan kendaraanku tanpa turun dari motor. Aku menunggu orang yang ada di depanku berjalan. Setelah kopaja yang melawan hukum lampu jalan melintas tanpa merasa punya salah, aku bersama pengendara lain yang berada di jalurku kembali berjalan, karena memang lampu jalan masih hijau.
Saat melanjutkan perjalanan, dalam ingatanku kembali membayangkan kejadian sekilas tadi, aku menikmati kejadian sekejap tadi. Dalam pikiranku aku bertanya kenapa ya supir tadi menerjang lampu jalan? apa karena dia tidak tahu hukum yang termakna dalam lampu merah? ah rasanya engga mungkin seorang sopir di Ibu Kota Indonesia. Tapi ya sudahlah memang begitu hukum kita. Orang yang tahu hukum pun juga melanggar, orang yang jelas salah melanggar hukum dibiarkan tanpa pengadilan, yaaa mungkin akan diadili masyarakat sebentar jadi bahan cemoohan, setelah itu juga jalan lenggang. Kayak kopaja tadi breemmmm jalan lagi...., lenggang lagi.... korupsi lagi.....
Senin, 08 Oktober 2018
Ketenaganku Sadarku
Jumat, 05 Oktober 2018
Nada Tangisan Aku
Tepat satu minggu lalu negeriku dirundung pilu. Nyanyian syahdu leyap diguncang tanah yang tak berimbang, keriang hilang ditelan gelombang laut nada tinggi. Ada yang lebih mengejutkan, lantunan irama hanyut terbawa tanah yang mengalir.
Bunga, daun, akar, batang, rindu, porak porak poranda diterjang amukan alam yang tak berimbang. Senja tak lagi indah seperti biasanya ditelan gelap. Suara nyaring serangga pada malm biasanya tak lebih kencang dari tangisanku.
Aku menangis, anak ku, adik ku, bapak ku, mamak ku, tetanggaku, guruku, sesepuhku, temanku semua orang hilang tertelan tanah, hancur dihantam air yang sudah tak lagi asin. Aku sudah kehilangan harta benda dan segala, semua benda yang ada dalam hidupku sudah lenyap ditelan alam. Aku merenanung, kemudian dalam hati yang paling dalam, aku tersadar bahwa yang ada di alam ini akan sangat mudah lenyap dalam sekejap. Aku terus terbayang itu.
Kini aku harus ikhlas atas semua yang telah hilang. Aku harus kembali, kembali bersandar pada pembuat segalanya dan penghancur segalanya. Aku menilai semua yang ada dalam hidup sebanyak apapun akan sangat mudah lenyap dan akan sia-sia. Aku tidak boleh mati semangat, tapi semangatku harus bersandar panda pembuat Alam.
Sabtu (6/10/2018).
Rabu, 26 September 2018
Terimakasih, kata Pembeda Antara Manusia dan Sapi !
Kata maaf menjadi sangat berharga ketika memasuki dinuia kerja, karena kadang ada atasan yang dalam otaknya kehilangan beberapa vocabulary. Misalnya kata terimakasih, oke, thanks.
Bagi seorang yang pekerja mendapat tugas merupakan hal yang menyenangkan karena telah diberi kepercayaan. Bahkan ketika pekerjaan itu sudah dapat dinikmati akan sangat menyenang. Namun, sangat menyebalkan ketika sedang menikmati pekerjaan tiba-tiba dimarah-marahi karena sesuatu kesalahan kecil, semua upaya menikati itu jadi pahit, semua kenikmatan hilang dan menjadi dongkol bahkan malas. Seolah apa yang telah dilakukan semua salah tidak benar dan tak layak.
Bagi seorang pekerja bawahan mendapat omelan ialah hal yang wajar bahkan dapat dimaknai sebagai pembelajaran, namun, jika karena hal kecil sampai membuat kehilangan semangat kerja itu sudah sangat berlebihan.
Omelan itu tidak fair ketika pekerja bawahan tidak sempurna dimarahi, namun ketika dapat melaksanakan tugas dengan baik tidak diapresiasi dengan ucapan terimakasih. Bawahan sudah tidak lahi dianggap sebagai rekan kerja atau setidaknya rantai kerja, namun sudah dianggap hanya sebagai bawahan yang tak patut dihargai.
Pekerja bawahan saat berhasil melakukan sesuatu dengan baik tak satu kata pun keluar mengucapkan terimakasih, top, oke, atau ucapan yang membuat pekerja merasa dihargai. Namun, ketika bekerja dengan baik tak diberikan apresiasi. Manusia seharusnya tak seperti sapi yang digunakan membajak sawah, akan dicambuk ketika berjalan lambat dan dibiarkan setelah selesai tanpa ucapan terimakasih.
Bukannya memang benar yang membedakan sapi dengan manusia adalah hati dan pikiran, kalau manusia kerja sapi pun bekerja, kalau sapi mendapatkan makan dari juragannya, pun manusia juga mendapatkan gaji atas usahanya, tapi tidak hanya nominal manusia punya sisi lain yang dibutuhkan yaitu untuk dihargai atas usaha yang telah dikerjakan. Patutnya ucapa terimakasih, oke, top atau lainnya dapat diberikan atas kerja keras, walaupun memang nominal diperlukan tapi setidaknya ucapan terimakasih itu lebih cukup untuk membedakan manusia dengan sapi.
Sesungguhnya haya sesederhana itu, ucapan terimakasih, namun itu sangat berharga.
Senin, 24 September 2018
Cair
Saat musim dingin rasanya membeku, wajar kalau yang mencari kehangatan dengan cara apapun. Ada yang membakar api unggun ada yang menggunakan selimut tebal, ada juga yabg bergerak terus menerus.
Beda kalau musim politik, kata cair itu sangat mudah dikatakan oleh setiap politikus, "politik itu cair banget" itu kata yang paling sering terdengar ditelingaku.
Cair tidak hanya dimaksudkan benda layaknya air, cair dapat dihubungkan dengan suasana yang bimbang. Cair dalam politik dapat diartikan juga sifat ketidak berimbangan alias plin-plan.
Sabtu, 22 September 2018
Libur
Libur
Ada yang menyebut waktu tidur
Ada yang bilang waktunya jalan-jalan
Banyak yang nyebut melepas lelah
Ada juga yang ngomong ngabisin waktu buat nonton
Ada yang menyebut waktunya istirahat
Ada yang bersemboyan holiday is happy day
Menurutku semua itu benar tapi bisa juga kurang tepat
Bagiku kerja maupun libur itu aktivitas, jadi libur itu beralihnya satu aktivitas ke aktivitas lain, apapun itu bentuknya.
Minggu, 04 Maret 2018
Bertutur Jujur
Selasa, 20 Februari 2018
Memahami Perintah Facebook
Perkembangan media sosial hari sudah tidak dapat dibendung lagi. Derasnya arus media sosial tentu tidak dapat dipungkiri banyaknya perubahan yang disebabkan media sosial. Disisi lain media sosial dianggap menjadi kontrol atas kebiajakan yang akan dibuat pemerintah. Pemerintah hari ini tidak dapat menganggap media sosial sebagai sesuatu yang remeh, karena memang media sosial mempunyai pengaruh besar. Media sosial tidak dapat dilihat sebagai hempas angina yang setiap detik berubah arah.
Selain pengaruh positive, media sosial, sisi lain media sosial juga berdampak negative. Media sosial juga menjadi ancaman bagi siapapun yang tidak bijak menggunakan media sosial. Banyak kasus di sekitar kita yang berujung negartive karena tidak dapat mengontorl media sosialnya. Mulai dari kasus penculikan, penipuan, sampai masalah yang berujung pada penjara karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE).
Pada 2017, e-marketer memperkirakan netter Indonesia yang dicantumkan oleh Kementerian Komuniasi dan Informatika mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internet. Dari beberapa jumlah pengguna beberapa media sosial, facebook adalah salah satu media yang banyak digunakan masyarakat. Namun, banyak yang menggunakan kolom facebook itu sebagai kolom mencurahkan segalanya bahkan sampai permasalahan keluarga. Seharusnya masyarakat mengetahui lebih dalam apa yang diharapkan oleh pihak facebook saat mengunggah status.
Dalam kolom status facebook sebearnya sudah tertulis kalimat what’s on your mind? (apa yang anda pikirkan?) Kata yang harus dalami pada kalimat itu adalah kata mind. Dalam kamus Oxford kata mind bearti pikiran atau opini, maka kata your mind diartikan pikiran anda tentang sesuatu. Sehingga dapat disimpulkan dalam membuat status seharusnya ada sesuatu yang sedang dipikirkan yang tentu bukan perasaan yg dirasakan. Jika dalam status mempunyai objek yang dipikirkan tentu akan ada balasan yang membahas subjek yang pikirkan. Jika berbicara namun tidak mempunyai subjek yang dibicarakan? Orang yang berbicara tanpa mempunyai subjek pembahasan oleh Iwan Fals disebut celoteh-celoteh. Dalam bahasa ingris celoteh mempunyai arti empety talk. Seharusnya pengguna facebook terlebih dahulu mengetahu kata mind dari kalimat yang tertera dalam kolom status. Jika pengguna facebook sudah mengunggah status yang mempunyai subjek diperkirakan kekerasan yang disebabkan media massa dan kejahatan yang terjadi karena hoax akan berkurang.