Hai pagi, pagi yang tak seperti bisanya, pagi yang tak
sedingin biasanya, pagi yang tak seramai biasanya, ramai oleh burung-burung
menari, pagi yang yang udaranya tak sesegar biasanya, segar karena embun yang
tertiup udara. Pagiku, pagimu, pagi kita, hanya pagi karena hilangnya malam.
Pagi tanpa warna ragam, warna merah, warna hijau, biru, kuning, jingga dan warna-warna
lainya. Pagi kita telah direnggut oleh warna yang mendominasi, yang enggan memberi
ruang warna lain.
Pagi kita telah direnggut oleh warna hitam pekat yang semua
orang orng mau tidak mau harus mengikutinya, karna warna hitam telah menguasai
kekausaan. Sudah tidak ada lagi burung burung menari, sudah tidak ada lagi
embun pagi, sudah tidak ada lagi semak belukar, sudah tidak ada lagi pohon
menjulang tinggi. Semua telah berganti menjadi hitam, gelap, pekat, Asap!!!
Pare, 12 Oktober 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar