Kata maaf menjadi sangat berharga ketika memasuki dinuia kerja, karena kadang ada atasan yang dalam otaknya kehilangan beberapa vocabulary. Misalnya kata terimakasih, oke, thanks.
Bagi seorang yang pekerja mendapat tugas merupakan hal yang menyenangkan karena telah diberi kepercayaan. Bahkan ketika pekerjaan itu sudah dapat dinikmati akan sangat menyenang. Namun, sangat menyebalkan ketika sedang menikmati pekerjaan tiba-tiba dimarah-marahi karena sesuatu kesalahan kecil, semua upaya menikati itu jadi pahit, semua kenikmatan hilang dan menjadi dongkol bahkan malas. Seolah apa yang telah dilakukan semua salah tidak benar dan tak layak.
Bagi seorang pekerja bawahan mendapat omelan ialah hal yang wajar bahkan dapat dimaknai sebagai pembelajaran, namun, jika karena hal kecil sampai membuat kehilangan semangat kerja itu sudah sangat berlebihan.
Omelan itu tidak fair ketika pekerja bawahan tidak sempurna dimarahi, namun ketika dapat melaksanakan tugas dengan baik tidak diapresiasi dengan ucapan terimakasih. Bawahan sudah tidak lahi dianggap sebagai rekan kerja atau setidaknya rantai kerja, namun sudah dianggap hanya sebagai bawahan yang tak patut dihargai.
Pekerja bawahan saat berhasil melakukan sesuatu dengan baik tak satu kata pun keluar mengucapkan terimakasih, top, oke, atau ucapan yang membuat pekerja merasa dihargai. Namun, ketika bekerja dengan baik tak diberikan apresiasi. Manusia seharusnya tak seperti sapi yang digunakan membajak sawah, akan dicambuk ketika berjalan lambat dan dibiarkan setelah selesai tanpa ucapan terimakasih.
Bukannya memang benar yang membedakan sapi dengan manusia adalah hati dan pikiran, kalau manusia kerja sapi pun bekerja, kalau sapi mendapatkan makan dari juragannya, pun manusia juga mendapatkan gaji atas usahanya, tapi tidak hanya nominal manusia punya sisi lain yang dibutuhkan yaitu untuk dihargai atas usaha yang telah dikerjakan. Patutnya ucapa terimakasih, oke, top atau lainnya dapat diberikan atas kerja keras, walaupun memang nominal diperlukan tapi setidaknya ucapan terimakasih itu lebih cukup untuk membedakan manusia dengan sapi.
Sesungguhnya haya sesederhana itu, ucapan terimakasih, namun itu sangat berharga.